Prioritas Hidup

Kebahagiaan, karir, pekerjaan, kesehatan, kebahagian orang tua, pasangan, diri kita sendiri, kebahagiaan orang lain, dst.

Dari semua itu, mana kah prioritas hidupmu?

Meski prioritas tiap orang bisa berbeda, tapi Eric Jorgenson di bukunya The Almanack of Naval Ravikant: A Guide to Wealth and Happiness memberikan satu panduan yang cukup simple dan tegas. Menurutku, ini berlaku bagi kebanyakan orang (bahkan mungkin semua orang).

My number one priority in life, above my happiness, above my family, above my work, is my own health. It starts with my physical health. Second, it’s my mental health. Third, it’s my spiritual health. Then, it’s my family health. Then, it’s my family’s wellbeing. After that, I can go to whatever I need to do with the rest of the world.

The Almanack of Naval Ravikant, chapter: Choosing to Care for Yourself

Di waktu normal, hal diatas bisa saja didebat. Tapi menjadi sangat benar saat pandemi seperti sekarang ini. Contohnya, liburan dapat mendatangkan kebahagiaan bagi kita. Tapi kita tunda, karena prioritas yang lebih utama adalah kesehatan fisik kita supaya tidak terkena covid/ menyebarkan covid. Contoh lain. Mengunjungi orang tua/ sanak saudara juga pasti melegakan bagi kita dan orang tua kita. Apalagi jika beliau sudah ada cucu. Tapi kita pilih untuk menunda, karena tetap kesehatan fisik yang nomor 1. Saya sendiri sudah 2 tahun ini belum mengajak anak istri untuk berkunjung ke orang tua saya.

2010 saat ada letusan Gunung Merapi di Jogja, banyak anak muda yang terjun sebagai relawan di kamp pengungsian. Salah 1 ungkapan yang pernah muncul adalah: yang harus dapat makan duluan adalah relawan. Setelahnya baru pengungsi. Supaya relawannya sehat & kuat, sehingga bisa mengurusi pengungsi.

Moga-moga ini bisa jadi patokan kita untuk diingat dan dijalankan.

PS: Bagi yang belum baca, buku diatas sangat saya rekomendasikan. Silakan googling/ klik linknya & temukan websitenya. Format buku macam-macam: kindle, pdf, baca di web langsung. Gratis karena sudah dibuat public domain. Setelahnya, coba cari siapa itu Naval.

Leave a comment